Materi EY
Jumat, 02 Maret 2012
maaaiiiin yuuuk...
askep angina punya denZZ
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
ANGINA PECTORIS DI RUANG PERAWATAN VIII
RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI
A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
Nama : Tn. P
Jenis
kelamin : Laki-laki
Umur : 65 Tahun
Alamat : Cibeber Cimahi
RT.01 RW.05
Pekerjaan : HI Sipil
Kesatuan
: Bek Ang Dam
Pendidikan : SMP
Agama : Kristen
Suku
bangsa : Indonesia
Status : Kawin
DX Medis : Angina Pectoris
No Reg. : 040712 –
0821
Tgl.
Masuk : 12 Juli 2004
Tgl.
Kaji : 13 Juli
2004
2.
Riwayat
Kesehatan
1)
Riwayat
Kesehatan Sekarang
a)
Keluhan
saat masuk rumah sakit
Satu
miggu yang lalu klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri disertai sesak dan pusing, dirasakan terus-menerus,
lalu klien dibawa ke RS. Dustira dan dirawat di Ruang Perawatan VIII.
b) Keluhan utama saat di data
Klien
mengeluh nyeri dada kiri yang bertambah saat beraktifitas dan berkurang bila
istirahat, nyeri ditusuk-tusuk dirasakan di daerah dada kiri dan menjalar ke
bahu kiri disertai sesak, skala nyeri 3 muncul 2 jam setiap merasa dan
terus-menerus.
2)
Riwayat
kesehatan masa lalu
Sembelumnya
klien pernah sakit yang sama 3 tahun yang lalu dan pernah juga dirawat di RS.
Dustira.
3.
Riwayat
kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa di
keluarganyab ada yang mempunyai penyakit yang sama dengan klien.
Genogram :
Klien adalah anak ke-3
dari 9 bersaudara, dan klien sudah menikah.
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Meninggal
= Tinggal serumah
= Hubungan keluarga
4.
Data
biologis
NO
|
POLA KEBIASAAN
|
DI RUMAH
|
DI RUMAH SAKIT
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Pola Nutrisi
A. Makan
·
Makan pantangan
·
Frekuensi
·
Jenis
·
Porsi
B. Minum
·
Jenis
·
Jumlah
·
Minuman pantangan
Pola EliminasiA. BAB
·
Frekuensi
·
Konsistensi
·
Warna
·
Bau
B. BAK
·
Frekuensi
·
Jumlah
·
Warna
·
Gangguan
Pola Istirahat dann tidur
A.
Kualitas
B.
Kuantitas
Personal Hygeine
·
Mandi
·
Gosok gigi
·
Keramas
·
Gunting kuku
·
Membersihkaan genetalia
Pola Aktivitas
|
Tidak ada
2xsehari
MB (Nasi, sayur, lauk)
1 porsi habis
Air putih, the
6-5 gelas
Air kopi
1 X sehari
lembek
Kuning tengguli
Khas
4-5 X sehari
800-1000 CC
kuning jernih
Tidak ada
Tidur nyenyak
7-8 jam
7-8 jam
1-2 jam
2x sehari3x sehari
4x seminggu
1x seminggu
Setiap mandi, BAB dan BAK
Klien dapat melakukan aktivitas
sehari-hari
|
Makanan yang merangsang
MB (Nasi, sayur, lauk)
½ porsi habis
Air putih, the
6-5 gelas
Air kopi
Belum pernah
-
-
-
5-6x sehari
1000-1200 CC
Kuning jernih
Tidak ada
Sering terbangun dan susah
tidur
5-6 jam
5-6 jam
1-2 jam
Belum
2x sehari
Belum
Belum
Setiap BAK
Klien mampu melakukan
aktivitas dengan bantuan dari keluarga.
|
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
- Kesadaran :
Compos mentis
- Klien tampak lemah
- Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36oC
b. Pmeriksaan Fisik
1) Kepala : Simetris
·
Rambut : Warna
putih (uban, tidak ada lesi, benjolan, penyebaran jarang ada ketombe.
·
Kulit : Warna
sawo matang, turgor baik, tidak ada lesi
·
Mata : Bentuk
simetris, penyebaran alis merata dan sejajar dengan daun telinga, bulu mata berjarak,
konjungtiva an anemis, sklera tidak ikterik, kelopak mata tidak oedim atau
dehidrasi, tidak ada nyeri tekan reflek pupil baik, dapat menggerakan bola mata,
daya akomodasi kurang, klien dapat membaca dengan menggunakan kaca mata dan
melihat dengan baik, membaca pada jarak 25 cm.
·
Hidung : Bentuk
simetris, septum berada di tengah, tidak ada nyeri tekan pada sinus prontalis,
dan maksilaris, mukosa hidung merah muda, tidak ada cairan dan polip, dapat
membedakan bau minyak kayu putih dengan kopi.
·
Mulut : Bentuk
bibir simetris, tidak pecah-pecah dan sianosis, mukosa bibir lembab, mukosa
mulut merah muda, tidak stomatitis, jumlah gigi 24, tanggal 8, warna kuning,
tidak ada pembesaran tonsil, ovolu bergerak ke atas dapat mengatakan “ah”,
lidah bersih, dapat merasakan manis dan pahit.
·
Telinga : Bentuk
simetris, tidak ada nyeri tekan, terdapat serumen, dapat mendengar detik ajm
pada jarak 15 cm. hantaran tulang lebih pendek dibanding hantaran udara.
2) Leher : Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan,
terdapat serumen, dapat mendnegar detik jam pada jarak 15 cm, hantaran tulang
lebih pendek dibanding hantaran udara.
3) Thorax : Bentuk
simetris, tidak ada benjolan dan nyeri
tekan, jarak interkosta sama, bunyi napas normal, bunyi jantung BJ1 dan 2 murni
tetapi reguler, bunyi paru-paru saat diperkusi resonan dan jantung dulnes,
vokal premitus normal (Membesar pada jalan utama).
4) Abdomen : Bentuk datar,
bising usus normal (7-15x/menit) dan limfa, tidak ada acites.
5) Extremitas
a)
|
|
b)
Bawah : Tidak sianosis, kulit kering, tidak oedem,
tidak merasa sakit saat (adduksi, abduksi, pleksi, ekstensi), kekuatan otot 4 4
4 4
Reflek
(patela, archile, dan babinsky) baik.
6) Genetalia : Tidak ada keluhan
6. Data Psikologis
a.
Status
emosi : Klien dapat menerima keadaannya dengan harapan
segera sembuh.
b.
Konsep
diri
·
Bodi
image : Klien mengatakan kondisinya mempengaruhi kondisi tubuhnya sehingga
mudah lelah.
·
Harga
diri : Klien mengatakan tidak merasa malu berinteraksi dengan masyarakat
sekitar.
·
Ideal
diri : Klien mengatakan ingin segera sembuh dan cepat pulang
·
Peran : Klien mengatakan bahwa kegiatan ringan masih bisa dilakukan selama
di RS.
c.
Aspek
sosial
·
Gaya komunikasi : Dalam wawancara klien
menggunakan bahasa Indonesia dan cukup terbuka
·
Pola
interaksi : Klien dapatberinteraksi dengan perawat, dokter
dan pasien lainnya.
·
Pendidikan : Klien mendapat pendidikan sampai ke tingkat SMP.
7. Data Spiritual
Klien
menganut agama Kristen dan taa dalam melaksanakan ibadahnya.
8. Data Penunjang
TGL
|
JENIS PEMERIKSAAN
|
HASIL
|
NORMAL
|
INTERPRESTASI
|
13-07-2004
|
1.
Haematologi
·
HB
·
Leukosit
·
Hematokrit
2.
Kimia darah
·
Glukosa puasa
·
Glukosa 2 jam PP
·
SGOT
·
SGPT
·
Ureum
·
Kreatinin
·
Kolestrol total
3.
Urine
·
Warna
·
Leukosit
·
Eritosit
·
Epitel
4.
EKG
|
14,2 gr%
6,6 rr/mm3
42%
102 mg/dl
148 mg/dl
50 u/l
18 u/l
23 mg/dl
1,0 mg/dl
190 mg/dl
Kuning jernih
0-3
1-2
2-5
|
12,5-18,0
4,0-10,0
38-51
75-115
140
37
42
10-50
0,5-1,1
220
|
Normal
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Tinggi
Rendah
Normal
Normal
Rendah
Normal
Normal
Normal
Normal
|
9. Therapy atau Pengobatan
Ø ISDN 10 3x1
Ø Aspilet 2x1
Ø Captopril 3x125
Ø Atenolol 1x25
Ø Diazepam 3x2
ANALISA DATA
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1
|
DO :
Klien nampak kesakitan, selalu memegang daerah
yang sakit.
TD : 110/70
mmHg
N : 80
X/menit
R : 24
X/menit
S : 36oC
DS :
Klien mengatakan
nyeri dada menyebar ke bahu
|
Penurunan perpusi ke
jantung
¯
Penyempitan pembuluh darah
¯
Perpusi jaringan terhambat
¯
Suplai O2 tidak
sesuai dengan kebutuhan
¯
Iskemik
¯
Metabolisme an aerob asam
laktat
¯
Nyeri
|
Gangguan rasa nyaman nyeri
|
2
|
DO :
·
Klien tampak lemas
·
Aktivitas dibantu oleh keluarga
dan perawat
TD : 110/70
mmHg
N : 80
X/menit
R : 24
X/menit
S : 36oC
DS :
·
Klien mengatakan lemah
·
Klien mengatakan cepat lelah jika melakukan kativitas.
|
Ketidakmampuan aktivitas
¯
aktivitas sehari-hari
terganggu
|
Gangguan intoleransi aktivitas
|
3
|
DO :
·
Klien mengatakan susah tidur
·
Nyeri dada
Tidur
malam 5-6 jam
Tidur
siang 4 jam
DS :
·
Klien tampak lemas
|
Stimulus nyeri
¯
Meransang SSO
¯
Saraf simpatis merangsang
RAS (Retikulo Aktipiti sistem) sebagai pusat tidur
¯
Klien terjaga
|
Gangguan pemenuhan istirhat dan tidur
|
Diagnosa Keperawatan
1
Gangguan
rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan perpusi ke jantung ditandai
dengan klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri, menyebar ke bahu.
2
Gangguan
aktivitas sehubungan dengan penurunan cardia output
3
Gangguan
pemenuhan rasa nyaman istirahat dan tidur sehubungan dengan stimulus nyeri
dada.
NURSING CARE PLAN
Nama :
Tn. P
Umur :
65 tahun
NO DX
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
PERENCANAAN
|
||
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIOANAL
|
||
1.
|
Gangguan
rasa nyaman nyeri sehubungan dengan penurunan perpusi ke jantung ditandai
dengan :
DO :
Klien nampak kesakitan, selalu memegang daerah
yang sakit.
TD : 110/70
mmHg
N : 80
X/menit
R : 24
X/menit
S : 36oC
DS :
Klien mengatakan
nyeri dada menyebar ke bahu
|
Jangka pendek
Dalam waktu 3 hari klien rasa
nyaman terpenuhi dengan kriteria.
· Nyeri dada hilang berkurang
· Sesak mulai berkurang.
Jangka panjang
· Nyeri dada hilang
· Sesak nafas hilang
|
· Beri penjelasan pada klien tentang
nyerinya.
· Atur posisi senyaman mungkin (semi
fowler).
· Kolaborasi dengan dokter untuk
memberikan anti angina.
|
· Dengan memberi penjelasan klien
dapat mengerti dan tidak panik.
· Pengaturan posisi dapat
merelaksasikan otot-otot sehingga suplai O2 terpenuhi.
· Dengan kolaborasi kita dapat
memberikan obat yang dibutuhkan.
|
2
|
Gangguan
aktivitas sehubungan dengan penurunan cardiac output ditandai dengan :
DO :
·
Klien tampak lemas
·
Aktivitas dibantu oleh keluarga
dan perawat
TD : 110/70
mmHg
N : 80
X/menit
R : 24
X/menit
S : 36oC
DS :
·
Klien mengatakan lemah
·
Klien mengatakan cepat lelah jika melakukan kativitas.
|
Jangka Panjang
· Dalam waktu 3x24 jam klien dapat
melakukan aktivitasnya sehari-hari atau seperti biasa.
Jangka Pendek
· Bila beraktivitas tidak merasa
lelah dan lemah.
· Tanda-tanda vital dalam batas
normal.
|
· Kondisikan klien dalam keadaan
bedrest 24-48 jam setelah serangan
· Bantu klien dalam memenuhi
kebutuhannya.
· Observasi tanda-tanda vital.
|
· Dengan menganjurkan klien berest
dapat mengurangi kelelahan.
· Dengan membantu beraktivitas
kebutuhan klien terpenuhi
· Dengan mengobservasi tanda-tanda
vital klien terjaga dan keadaannya.
|
3
|
Gangguan
pemenuhan rasa nyaman istirahat dan tidur sehubungan dengan stimulus nyeri
dada ditandai dengan :
DO :
·
Klien mengatakan susah tidur
·
Nyeri dada
Tidur
malam 5-6 jam
Tidur
siang 4 jam
DS :
·
Klien tampak lemas
|
Jangka Panjang
· Dalam waktu 2x24 jam klien dapat
terpenuhi istirhat dan tidurnya.
Jangka Pendek
Setelah diberi tindakan
pemenuhan istirahat tidur teratasi dengan kriteria :
· Klien dapat tidur
· Klien tidak nyeri dada.
|
· Beri suasana yang nyaman serta
hindarkan suara-suara bising.
· Kurangi jumlah pengunjung.
|
· Dengan memberikan suasana aman dan
nyaman klien dapat tidur dengan tenang.
· Dengan mengurangi jumlah pengunjung
klien dapat melakukan istirahat tidur.
|
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO
|
TGL/JAM
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
TTD
|
1
|
13-07-2004
|
· Memberikan penjelasan pada klien
tentang nyerinya
· Mengatur posisi semi fowler
|
· Klien mengerti dan memahami tentang
nyerinya.
· Klien dapat melakukan posisi yang
diharapkan.
|
Turas
|
2
|
13-07-2004
|
· Menganjurkan klien untuuk bedrest
selama serangan
· Bantu klien dalam memenuhi
kebutuhannya
· Observasi TTV
|
· Klien mau melakukan bedrest
· Klien dibantu dalam pemenuhan
kebutuhan eliminasi.
· Klien terjaga dengan keadaannya.
|
Turas
|
3
|
13-07-2004
|
· memberikan suasana dan tempat yang
nyaman serta hindari dari suara-suara bising.
· Mengurangi jumlah pengunjung
|
· Klien dapat beristirahat dengan
tenang walaupun sebentar-bentar.
· Klien dapat beristirahat dengan
tenang.
|
Turas
|
Langganan:
Postingan (Atom)